Menu Tutup

Mengabdi Untuk masyarakat, Fakultas Hukum sambangi Desa Melung

     Fakultas Hukum Unsoed terus mendekat kepada masyarakat. Kali ini giliran masyarakat Desa Melung Kecamatan Kedungbanteng Kabupaten Banyumas yang disambangi mahasiswa Fakultas Hukum Unsoed. Dalam rangka kegiatan Soedirman mengabdi, Fakultas Hukum Unsoed mengadakan bakti sosial di Desa Melung. Bakti sosial yang diprakarsai oleh BEM Fakultas Hukum Unsoed ini berlangsung selama tiga hari yaitu 6 – 9 September 2013. Kegiatan ini di ikuti oleh sekitar 50 (lima puluh) orang mahasiswa Baru angkatan 2013 dengan di dampingi oleh BEM sekitar 20 (duapuluh) orang. Dalam tiga hari tersebut Mahasiswa Fakultas Hukum Unsoed terlihat antusias dan semangat mencoba belajar bersama dengan masyarakat tentang bagaimana hidup di desa. Mereka juga mengikuti kegiatan warga masyarakat seperti mencangkul, mencari kayu bakar dan mencari rumput.

    Selain berinteraksi langsung dengan warga masyarakat Mahasiswa juga mengadakan pembagian sembako, lebih dari 100 paket sembako dibagikan untuk warga masyarakat Desa Melung. Sebelumnya Mahasiswa juga mengadakan Ansos (analisa sosial) masyarakat dan belajar bersama dengan bocah/ anak-anak Desa Melung.

     Pembukaan bakti sosial Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Jendral Soedirman dilaksanakan di Aula Widya Mandala Desa Melung. Acara bakti sosial ini dalam rangka “Soedirman Mengabdi” merupakan kegiatan pertama kali yang diadakan oleh BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa) Fakultas Hukum Unsoed Purwokerto yang kaitannya dengan turun langsung di masyarakat. Acara ini secara resmi di buka oleh Dekan Fakultas Hukum Unsoed Dr. Angkasa, SH. M.Hum. dalam sambutannya beliau mengharapkan nantinya mahasiswa akan banyak belajar dan berinteraksi langsung dengan warga masyarakat dan dapat berbagi dengan masyarakat. “Kegiatan ini adalah salah satu wujud pengabdian Fakultas Hukum bagi masyarakat, khususnya para mahasiswa baru angkatan 2013” Ungkapnya.

     Peserta bakti sosial menempati Aula Widya Mandala Desa Melung, sebagai tempat untuk berdiskusi, dan separoh dari ruangan tersebut mereka pergunakan untuk tidur. Mereka juga mendirikan dapur umum yang terletak di pojok samping halaman aula (lapangan). Suhu udara di Desa Melung yang dingin apalagi diwaktu malam membuat peserta baksos kedinginan dan harus memakai sarung tangan dan kaos kaki. Ketika jaket, sarung tangan dan kaos kaki tak lagi bisa mengusir hawa dingin banyak peserta baksos memilih mengoleskan minyak angin sebagai alternatif untuk mengusir hawa dingin.

Posted in Berita