Menu Tutup

VOL 11 TAHUN 2011

 EDISI JANUARI 2009

  Salam Redaksi

Memasuki tahun 2009, kehidupan bangsa Indonesia diwarnai dengan harapan dan kecemasan.  Hal ini muncul seiring dengan agenda negeri yang menempatkan tahun ini sebagai tahun pemilihan anggota legislatif di tingkat daerah maupun pusat dan pemilihan presiden dan wakil presiden.  Harapan agar pemimpin masa depan dapat membawa rakyat dan negeri ini menuju kesejahteraan hingga dapat disejajarkan dengan bangsa-bangsa lain, seiring sejalan dengan kecemasan yang muncul dari janji-janji calon pemimpin itu yang membuai hingga meninabobokan rakyat, yang usai pesta demokrasi kemudian dilupakan.  Pelajaran berharga pada masa lalu akan membuktikan tingkat partisipasi warga dalam mengikuti pesta demokrasi itu, yang seringkali diwarnai pula dengan hal-hal yang tidak demokratis. 
Rakyat tidak membutuhkan janji, akan tetapi bukti yang dapat membawa mereka ke tingkat kesejahteraan yang lebih baik.  Fungsi hukum secara umum yang berupaya untuk mengatur, menjaga ketertiban, kedamaian, dan kebahagiaan diuji pada tahap ini.  Hukum dan aparatur penegaknya dituntut untuk bertindak profesional dan netral agar pemilu berjalan aman dan damai.  Konflik yang muncul pasca Pilkada misalnya, dapat dijadikan sebagai barometer pada pemilu legislatif dan pemilihan presiden dan wakil presiden untuk mengukur suhu politik di daerah tersebut serta menentukan langkah taktis dalam penegakan hukum pidana politik.
Tahun ini dipenuhi dengan janji-janji yang muncul ketika mereka berkampanye.  Ada partai yang mendokumentasikan kontrak politik sebagai instrumen pengingat agar mereka tidak melupakan janjinya ketika sudah berada di legislatif maupun eksekutif.  Pengawasan dari rakyat terhadap implementasi dari janji-janji itu tentu lebih efektif, karena merekalah yang diberi janji dan mengingatnya, persoalannya adalah apakah para anggota legislatif dan eksekutif itu peka terhadap suara rakyat.  Kita pun berkewajiban untuk mengingatkan agar janji-jani itu tidak menjadi mitos yang terbukti kebohongannya.  Selamat berpesta demokrasi, semoga membawa keberkahan bagi kita semua. 
 
 
BIODATA
 Muhammad Fauzan
Dosen Fakultas Hukum UNSOED. Menyelesaikan S1 Ilmu Hukum Pada FH UNSOED Purwokerto pada 1989, S2 Ilmu Hukum pada Program Magister Ilmu Hukum Universitas Padjadjaran (UNPAD) Bandung dengan Konsentrasi Hukum Kenegaraan tahun 1997 dan S3 pada Program Doktor Ilmu Hukum UNPAD Bandung.  Saat ini selain mengajar, aktif sebagai Asesor dari Badan Akreditasi Nasional (BAN) PT DIKTI, selain itu aktif pula dalam kegiatan penelitian, pengabdian masyarakat, menjadi pembicara pada berbagai seminar lokal dan nasional.  Berbagai karya ilmiah telah lahir dari buah pikir dan tangannya baik dalam bentuk buku maupun artikel ilmiah.  Bidang kajian yang menjadi focus perhatiannya adalah Hukum Tata Negara, khususnya adalah Hukum yang berkaitan dengan Otonomi Daerah.
 
Hibnu Nugroho
Dosen Fakultas Hukum FH UNSOED. Menyelesaian pendidikan S1 di FH UNSOED dan S2 pada Program Magister Ilmu Hukum Universitas Indonesia (UI) Jakarta dengan Konsentrasi Hukum dan Sistem Peradilan Pidana.  Aktif menulis pada jurnal terakreditasi maupun media massa, dan aktif pula dalam penelitian, baik penelitian lokal maupun nasional dan pembicara pada berbagai seminar lokal, regional dan nasional.  Saat ini sedang menyelesaikan pendidikan S3-nya pada Program Doktor Ilmu Hukum Universitas Diponegoro (UNDIP) Semarang. Bidang kajian yang menjadi fokus perhatiannya adalah Hukum Acara Pidana dan Kriminalistik.
 
Dwi Hapsari Retnaningrum
Dosen Fakultas Hukum UNSOED. Menyelesaikan S1 Ilmu Hukum dengan kekhususan Hukum Pidana pada Fakultas Hukum UNSOED pada 1991 dengan predikat cum laude, S2 pada Program Magister Ilmu Hukum Universitas Diponegoro (UNDIP) Semarang dengan Konsentrasi Hukum dan Sistem Peradilan Pidana pada 2005.  Aktif dalam gerakan dan kajian mengenai perempuan dan gender, pembina beberapa kegiatan mahasiswa dan aktif pula dalam penelitian, pengabdian masyarakat dan publikasi ilmiah.  Saat ini sedang mempersiapkan diri untuk meneruskan studi lanjut S3-nya.  Bidang kajian yang menjadi focus perhatiannya adalah hukum pidana dengan kekhususan pada kriminologi, viktimologi, penology dan kekerasan dalam rumah tangga.  Saat ini menjabat sebagai Sekretaris Bagian Hukum Pidana FH UNSOED.
 
Setya Wahyudi
Lahir di Kebumen 27 Mei 1961.  Meraih gelar Sarjana Hukum dari Fakultas Hukum Undip Semarang tahun 1985, kemudian meraih gelar Magister Ilmu Hukum (S2) Bagian Sistem Peradilan Pidana Program Pascasarjana  Universitas Indonesia Jakarta tahun 1996.  Saat ini sedang menempuh pendidikan S3 pada Program Doktor Ilmu Hukum UNDIP Semarang.  Sejak tahun 1987 telah bekerja sebagai Dosen Fakultas Hukum Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto, memegang mata kuliah Pengantar Ilmu Hukum; Hukum Pidana; Pembaharuan Hukum Pidana, Politik Kriminal dan Perbandingan Hukum Pidana. Aktif dalam kegiatan advokasi dan LSM anak di Purwokerto.  Alamat rumah: Jl. Veteran No. 45 Purwokerto 53134, Telepon (0281) 624620. E-mail: setyawahyudi_unsoed@yahoo.co.id
 
Eva Johan
Dosen Fakultas Hukum Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (UNTIRTA) Banten.  Menyelesaikan S1 Ilmu Hukum pada Fakultas Hukum UNSOED dengan kekhususan Hukum Internasional pada 2004.  Saat ini sedang menempun dan menyelesaikan S2-nya pada Program Magister Ilmu Hukum Universitas Padjadjaran (UNPAD) Bandung dengan konsentrasi Hukum Internasional.  Semasa mahasiswa aktif dalam kegiatan mahasiswa terutama pada Lembaga Kajian Hukum dan Sosial dan Biro Konsultasi Hukum Mahasiswa (Bikohuma), ALSA dan Justitia English Club (JEC).  Saat ini aktif di Asosiasi Dosen Indonesia dan Asosiasi Pengajar Hukum Internasional.  Bidang kajian yang menjadi fokus perhatiannya adalah Hukum Internasional dengan spesifikasi pada Hukum Laut.
  
H.A.Komari
Dosen Fakultas Hukum UNSOED ini lahir di Klaten, 6 Juni 1954.  Menyelesaikan S1 pada Fakultas Hukum Universitas Diponeorot (UNDIP) Semarang pada 1979, S2 pada Program Magister Ilmu Hukum Universitas Airlangga (UNAIR) Surabaya dengan konsentrasi Hukum Kenegaraan pada 1997.  Aktif dalam penelitian dan menjadi pembicara pada berbagai seminar, baik lokal, regional maupun nasional.  Aktif pula mengamati dinamika politik lokal dan nasional.  Pernah menjabat sebagai Pembantu Rektor III UNSOED.  Bidang kajian yang menjadi fokus perhatiannya adalah Hukum Tata Negara
 
Sri Hartini
Dosen Fakultas Hukum UNSOED ini lahir di Klaten pada 26 September 1963.  Menyelesaikan pendidikan dasar sampai menengah di kota kelahirannya.  Menyelesaikan S1 Ilmu Hukum di Fakultas Hukum UNSOED pada 1988 dan S2 Ilmu Hukum pada Program Magister Ilmu Hukum Universitas Airlangga (UNAIR) Surabaya pada 2000.  Aktif dalam berbagai penelitian dan rajin melakukan publikasi ilmiah baik dalam bentuk buku maupun artikel.  Pernah menjadi salah satu pemenang kompetisi Buku Ajar yang diselenggarakan oleh DIKTI dan aktif pula mengembangkan metode pembelajaran yang tepat bagi mahasiswa.  Saat ini menjabat sebagai Sekretaris Program S1 Non Reguler FH UNSOED.  Bidang kajian yang menjadi fokus perhatian dan terus dikembangkannya adalah Hukum Administrasi Negara dengan kekhususan Hukum Kepegawaian.
 
Sukirman
Dosen Fakultas Hukum UNSOED ini menyelesaikan pendidikan S1 Ilmu Hukum di Universitas Diponegoro (UNDIP) Semarang dan S2 Ilmu Hukum pada Program Magister Ilmu Hukum Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta dengan Konsentrasi Hukum Bisnis.  Aktif dalam berbagai kegiatan sosial kemasyarakatan baik di tempat di mana dia tinggal maupun kegiatan kemasyarakatan yang dilakukan oleh Fakultas dan Universitas.  Bidang keahliannya adalah Hukum Dagang dengan kekhususan Surat-surat Berharga.
 
I Ketut Karmi Nurjaya
Dosen Fakultas Hukum UNSOED ini lahir di Tabanan, Bali pada 20 Mei 1961.  Menyelesaikan pendidikan dasar sampai menengah di kota kelahirannya.  Menyelesaikan S1 Ilmu Hukum pada Fakultas Hukum Universitas Diponegoro (UNDIP) Semarang pada 1985 dan S2 Ilmu Hukum pada Program Magister Ilmu Hukum UNDIP Semarang dengan Konsentrasi Hukum Ekonomi dan Teknologi.  Bidang keahlian yang menjadi fokus pengembangan keilmuannya adalah Hukum Dagang dengan kekhususan Hukum Persaingan Usaha dan Hukum Perkoperasian.
 
Siti Kunarti
Dosen Fakultas Hukum UNSOED ini lahir di Banyumas pada 19 Juli 1967.  Menyelesaikan pendidikan dasar sampai menengah di kota kelahirannya.  Menyelesaikan S1 Ilmu Hukum di Fakultas Hukum UNSOED dan S2 Ilmu Hukum pada Program Magister Ilmu Hukum Universitas Padjadjaran (UNPAD) Bandung dengan Konsentrasi Hukum Kenegaraan.  Saat ini sedang mempersiapkan diri untuk meneruskan studi lanjutnya (S3).  Bidang kajian yang menjadi fokus perhatian dan pengembangan keilmuannya adalah Hukum Administrasi Negara dengan kekhususan Hukum Ketenagakerjaan.  Alamat email yang dapat dihubungi adalah siti_kunarti@yahoo.co.id
 
 
 EDISI MEI 2009
Salam Redaksi
 
Pesta demokrasi untuk pemilihan anggota legislatif, baik pusat maupun daerah telah usai.  Seperti biasa di negeri yang penuh bencana ini, usainya pesta dibarengi pula dengan munculnya masalah baru yang sebetulnya sudah dapat diprediksikan sebelumnya, yaitu money politic.  Tak dapat disangkal – meski untuk membuktikannya tidaklah terlalu sulit – pesta demokrasi kali ini dipenuhi dengan permainan uang, dari tingkat elit sampai rakyat jelata.
Negeri ini berharap mendapatkan anggota legislatif yang berkualitas hingga dapat memikirkan kesejahteraan rakyat.  Akan tetapi apa yang didapat tak sesuai keinginan.  Se-harusnya perilaku anggota dewan masa lalu dapat menjadi cermin bagi perilaku anggota dewan saat ini.  Perilaku yang korup, pelecehan terhadap wanita, dan masih banyak lagi yang tak terdeteksi merupakan misteri yang jika diungkapkan akan membuat malu negeri ini.  Anggota dewan yang sekarang mesti belajar dari kesalahan masa lalu.  Jika merujuk kepada cara perolehan kursi di dewan, akankah harapan itu akan terwujud?  Waktu yang akan menjawab, sekaligus pada waktunya mereka akan menampakkan wajah aslinya.
Pada tataran arus bawah, kemiskinan membuat mereka tidak berfikir panjang untuk memilih calon anggota legislatif yang bermoral, baik dan berbudi luhur.  Siapa yang memberi uang paling banyak, itulah yang akan dipilih.  Ini menjadi tugas berat bagi kita semua untuk memberikan pendidikan politik yang baik, agar hasilnya pun dapat pula mencerminkan keinginan sejati rakyat, bukan keinginan sejenak rakyat yang berorientasi ke perut semata.
Persoalan money politic masih akan terus berlanjut dan ini merupakan tantangan pengadilan untuk menegakkan norma-norma hukum yang adil.  Pengadilan sebagai “benteng terakhir” keadilan akan diuji ketangguhannya.  Apakah akan benar-benar menjadi benteng yang paling akhir, ataukah putusannya hanya akan menimbulkan masalah baru.  Kita masih menantikan kerja mereka, sekaligus tugas kita semua untuk mengawal dan mengawasi pelaksanaan tugas itu.
Kisah tentang dinamika politik belum usai, karena masih ada satu agenda lagi, yaitu pemilihan presiden dan wakil presiden.  Elit politik tidak bersibuk dengan money politic, akan tetapi bersibuk dengan koalisi dengan partai mana yang hendak membawa mereka kepada tujuan yang diharapkan.  Ideologi, kharisma seorang pemimpin, kemampuan dalam memecahkan masalah bangsa, pola perilaku, pembagian kekuasaan yang adil merupakan kriteria yang harus dipertimbangkan dalam koalisi itu, dan tidak kalah penting adalah pendanaan pada saat kampanye.  Patah tumbuh hilang berganti, hilang masalah yang satu timbul masalah lain lagi.  Itulah kehidupan berbangsa, bernegara dan berdemokrasi.  Semoga kita dapat memetik hikmah di balik itu semua.
 
BIODATA 
 
Alef Musyahadah Rahman
Dosen Fakultas Hukum Universitas Jenderal Soedirman (UNSOED) Purwokerto.  Menyelesaikan pengidikan S1 Ilmu Hukum di Universitas Diponegoro (UNDIP) Semarang dan S2 di Program Magister Ilmu Hukum UNDIP dengan Konsentrasi Sistem Peradilan Pidana.  Bidang Kajian yang menjadi fokus perhatiannya adalah Hukum Pidana dan Sosiologi Hukum.  Saat ini sedang mempersiapkan diri untuk melanjutkan studi lanjut S3.
 
Tedi Sudrajat
Dosen Fakultas Hukum Universitas Jenderal Soedirman (FH UNSOED), saat ini menjabat sebagai Sekretaris Bagian Hukum dan Masyarakat, Sekretaris Jurnal Dinamika Hukum dan Sekretaris Pusat Studi Hukum dan Masyarakat (PUSDIKUM FH UNSOED).  Saat ini pula sedang melanjutkan studi magisternya di Program Magister Ilmu Hukum UNSOED dengan konsentrasi Hukum Kenegaraan.  Bidang kajian yang menjadi fokus perhatiannya adalah Hukum Kepegawaian
 
Noer Indriati
Dosen Fakultas Hukum Universitas Jenderal Soedirman (FH UNSOED). Lulusan S1 Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Diponegoro (UNDIP) Semarang, dan S2 Program Magister Ilmu Hukum Konsentrasi Hukum Ekonomi dan Teknologi.  Bidang kajian yang menjadi fokus perhatiannya adalah Hukum Internasional.  Jabatan yang disandang pada saat ini adalah Ketua Bagian Hukum Internasional.  Saat ini sedang mempersiapkan diri untuk studi S3-nya.
 
Aryuni Yuliantiningsih
Dosen Fakultas Hukum Universitas Jenderal Soedirman (FH UNSOED) ini lahir di Semarang, 2 Juli 1971.  Menyelesaikan S1 Fakultas Hukum UNSOED pada 1996 dan S2 Program Pascasarjana Magister Ilmu Hukum Universitas Padjajaran (UNPAD) Konsentrasi Hukum Internasional pada 2003.  Saat ini menjabat sebagai Sekretaris Bagian Hukum Internasional. Bidang kajian yang menjadi fokus pengembangan keilmuannya adalah Hukum Internasional
 
Hj. Siti Muflichah
Dosen Fakultas Hukum Universitas Jenderal Soedirman (FH UNSOED). Menyelesaikan Pendidikan S2 di Universitas Indonesia (UI) Jakarta.  Bidang kajian yang menjadi fokus perhatiannya adalah Hukum Islam.  Saat ini sedang mempersiapkan diri untuk melanjutkan studi S3-nya.
 
Rahadi Wasi Bintoro
Dosen Fakultas Hukum Universitas Jenderal Soedirman (FH UNSOED). Lulusan S1 FH Universitas Jenderal Soedirman dan sedang melanjutkan studi magisternya di Program Magister Ilmu Hukum UNSOED konsentrasi Hukum Bisnis.  Aktif dalam kegiatan penelitian dan pengabdian pada masyarakat.  Bidang kajian yang menjadi fokus perhatiannya adalah Hukum Acara Perdata.
 
Ruby Hadiarti Johny
Dosen Tetap Fakultas Hukum Universitas Jenderal Soedirman (UNSOED) Purwokerto.  Menyelesaikan pendidikan S1 Ilmu Hukum di UNDIP dan S2 di Program Magister Ilmu Hukum UNSOED dengan Konsentrasi Hukum dan Sistem Peradilan Pidana.  Bidang Kajian yang menjadi fokus perhatiannya adalah Hukum Pidana.
  
Theresia Endang Ratnawati
Senior Legal Adviser pada Bank Central Asia (BCA) Jakarta.  Berpraktik juga sebagai seorang Notaris di Tangerang.  Menyelesaikan Studi S3 di Program Doktor Ilmu Hukum Universitas Diponegoro (UNDIP) Semarang.
 
Haedah Faradz
Dosen FH UNSOED Purwokerto.  Lulus S1 dari FH UNDIP Semarang dan S2 pada Program Magister Ilmu Hukum UNSOED Purwokerto dengan Konsentrasi Hukum Bisnis.  Bidang kajian yang menjadi fokus perhatiannya adalah Hukum Perkawinan Islam.
 
Supriyanto
Dosen Fakultas Hukum Universitas Jenderal Soedirman (FH UNSOED). Lulusan S1 FH Universitas Gadjah Mada (UGM) dan S2 Program Pascasarjana Magister Ilmu Hukum UNSOED Konsentrasi Hukum Kenegaraan.  Bidang keahlian yang menjadi fokus perhatiannya adalah Hukum Agraria/ Pertanahan.
 
Sanyoto
Dosen Tetap Fakultas Hukum UNSOED Purwokerto.  Menyelesaikan S1 di FH Universitas Diponegoro (UNDIP) dan S2 pada Program Magister Ilmu Hukum UNDIP dengan Konsentrasi Hukum Ekonomi dan Teknologi.  Bidang kajian yang menjadi fokus perhatiannya adalah Hukum Acara Perdata.
 
 
EDISI SEPTEMBER 2009
 
Salam Redaksi
 
Demokrasi di negeri ini telah menemukan titik terang, trik dan intrik telah dipraktikkan dan hasilnya dapat kita rasakan bersama.  Presiden dan wakil presiden baru telah terpilih, susunan keanggotaan kabinet sedang dirumuskan dan persoalan balas jasa dalam demokrasi pola koalisi kembali meminta perhatian.  Berapa kursi yang harus diberikan pada partai koalisi atau jabatan lain merupakan tawar menawar yang menarik sekaligus menjadi dinamika perpolitikan dalam paradigma balas jasa.
 Permasalahan bangsa sesungguhnya tidak terbatas pada permainan elit dalam perebutan jabatan di kementrian atau badan dan lembaga negara yang strategis.  Persoalan kemiskinan, pengangguran, mahalnya pendidikan, akses kesehatan yang semakin rumit, buruh migran dan sebagainya merupakan masalah yang harus dituntaskan.  Setiap kali pergantian pimpinan para elit (legislatif maupun eksekutif), permasalahan ini muncul dan setiap kali pula tidak ditemukan obat mujarab untuk mengatasinya.  Akan tetapi bagi para politisi yang berebut kekuasaan, persoalan-persoalan tersebut menjadi fungsional karena menjadi komoditi yang ditawarkan untuk mendapatkan simpati rakyat.  Setelah terpilih, mereka terlupakan dan tetap menjadi sedemikian sampai pesta demokrasi berikutnya.  Sungguh amat disayangkan, habis manis sepah dibuang.
Meski pesta demokrasi usai, akan tetapi muncul persoalan baru yang berkaitan dengan pesta itu, yaitu pendanaan.  Hasil audit dana kampanye belum diumumkan, akan tetapi sebenarnya hasilnya telah dapat diduga.  Kalaupun ada pelanggaran, akankah membatalkan hasil pemilihan umum maupun pemilihan presiden dan wakil presiden?  Jadi audit itu pun akhirnya hanya sekadar formalitas belaka.  Negeri ini masih perlu banyak belajar tentang demokrasi yang benar dan lebih dari itu pula masih terus harus belajar tentang kejujuran, kebenaran dan keadilan pada diri sendiri, orang lain, bangsa ini dan tentu pada Tuhannya.
Masih banyak kejadian atau peristiwa yang akan muncul berkaitan dengan demokrasi dan ini merupakan sesuatu yang menarik bagi ilmu hukum.  Jika Prof. Satjipto Rahardjo pernah mengemukakan bahwa Indonesia adalah A Great Anthropological Document, itu ada benarnya, mengingat berbagai peristiwa di Indonesia datang silih berganti, yang satu belum usai, muncul persoalan baru yang tiada kalah dahsyatnya.  Ini merupakan lahan yang bagus bagi penelitian-penelitian hukum yang hasilnya dapat digunakan untuk membangun fondasi negara hukum yang dicita-citakan.  Semoga itu benar adanya. 
 
 
BIODATA
 
 Hermansyah
Dosen Fakultas Hukum Universitas Tanjungpura (FH UNTAN) Pontianak.  Menyelesaikan S1 di FH UNTAN, S2 di Program Magister Ilmu Hukum Universitas Diponegoro (UNDIP) Semarang dengan Konsentrasi Hukum dan Sistem Peradilan Pidana, dan S3-nya dari Program Doktor Ilmu Hukum UNDIP.  Saat ini menjabat sebagai Pembantu Dekan I FH UNTAN.  Bidang kajian yang menjadi fokus perhatiannya adalah Antropologi Hukum, Filsafat Hukum dan Teori Hukum.
 
Angkasa
Dosen Fakultas Hukum Universitas Jenderal Soedirman (FH UNSOED). Lulusan S1 FH UNSOED, S2 dari  Program Magister Ilmu Hukum Universitas Diponegoro (UNDIP) Semarang dengan Konsentrasi Hukum dan Sistem Peradilan Pidana, dan S3 dari Program Doktor Ilmu Hukum UNDIP.  Aktif dalam berbagai penelitian kompetitif, Asesor BAN DIKTI, dan saat ini menjabat sebagai Ketua Program Magister Ilmu Hukum UNSOED.  Bidang kajian yang menjadi fokus perhatiannya adalah Kriminologi dan Viktimologi
 
Saryono Hanadi
Dosen FH UNSOED. Lulusan S1 FH Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, S2 Program Magister Ilmu Hukum UNDIP Semarang dengan konsentrasi Hukum Ekonomi dan Teknologi.  Saat ini menjabat sebagai Ketua Bagian Hukum dan Masyarakat, Ketua Pusat Kajian Hukum dan Masyarakat UNSOED.  Pemenang berbagai Hibah Kompetitif Penelitian.  Bidang kajian yang menjadi fokus perhatiannya adalah Sosiologi Hukum dan Metode Penelitian
 
Muhammad Budi Setyadi
Jaksa pada Kejaksaan Negeri Purbalingga.  Lulus S1 FH UNSOED dan S2 Program Magister Ilmu Hukum UNSOED dengan Konsentrasi Hukum dan Sistem Peradilan Pidana.
 
Tri Wibowo
Alumi S1 FH UNSOED dan menyelesaikan S2 pada Program Magister Ilmu Hukum UNSOED dengan Konsentrasi Hukum dan Sistem Peradilan Pidana.  Saat ini bekerja di Direktorat Jenderal Pajak Departemen Keuangan.  Selain itu juga mengajar di Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) Jakarta.
 
Arief Suryono
Dosen FH UNSOED Purwokerto.  Menyelesaikan S1 di FH UNS Surakarta, S2 pada Program Magister Ilmu Hukum UI Jakarta dan S3 Program Doktor Ilmu Hukum UNAIR Surabaya. Bidang kajian yang menjadi fokus perhatiannya adalah Hukum Asuransi
 
Budiyono
Dosen FH UNSOED Purwokerto. Lulusan S1 FH UNSOED dan S2 Program Magister Ilmu Hukum UNDIP dengan Konsentrasi Hukum dan Sistem Peradilan Pidana.  Bidang kajian yang menjadi fokus perhatiannya adalah Kriminologi dan Politik Kriminal.
 
Muhammad
Dosen pada Sekolah Tinggi Agama Islam Al Ghazali Cilacap.  Menyelesaikan pendidikan S2-nya pada Program Magister Ilmu Hukum UNSOED Purwokerto dengan Konsentrasi Hukum dan Sistem Peradilan Pidana.
 
Edi Waluyo
Dosen FH UNSOED Purwokerto. Lulusan S1 FH UNSOED dan S2 Program Magister Ilmu Hukum UNSOED dengan Konsentrasi Hukum Bisnis.  Bidang kajian yang menjadi fokus perhatiannya adalah Hukum Perdata, Hukum Perikatan dan Hukum Jaminan
 
Kartono
Dosen FH UNSOED Purwokerto. Lulusan S1 FH UNSOED dan S2 Program Magister Ilmu Hukum UNAIR Surabaya.  Saat ini sedang dalam proses penyusunan disertasi untuk menyelesaikan program S3-nya pada Program Doktor Ilmu Hukum UGM.  Bidang kajian yang menjadi focus perhatiannya adalah Hukum Lingkungan.
 
Sri Hartini
Dosen Fakultas Hukum Universitas Jenderal Soedirman (FH UNSOED). Lulusan S1 FH UNSOED dan S2 Program Magister Ilmu Hukum Universitas Airlangga Surabaya.  Saat ini menjabat sebagai Sekretaris Program Non Reguler FH UNSOED.  Bidang kajian yang menjadi fokus perhatiannya adalah Hukum Administrasi Negara.
 
J. Suhardjana
Dosen FH UNSOED. Lulusan S1 FH UGM Yogyakarta dan S3 Program Doktor Ilmu Hukum UNAIR Surabaya.  Bidang kajian yang menjadi fokus perhatiannya adalah Hukum dan Sistem Politik.